Selama Work Form Home ini awalnya saya merasa
sangat bosan karena diharuskan beraktivitas hanya di dalam rumah namun demi
berpartisipasi mencegah penularan virus corona mau tidak mau saya mengikuti protokol
pemerintah untuk work form home termasuk kegiatan perkulihan. Selama empat
bulan terakhir ini saya tidak keluar rumah, mengerjakan semua tugas di rumah
setiap harinya. Untuk pertama kalinya saya melakukan kegiatan rapat dan seminar
melalui daring, rasnaya tentu sangat berbeda apalagi jika ada kendala koneksi
memperhambat jalannya. Positifnya selama WFH ini saya dapat membantu
ibu selama di rumah, lebih dekat dan sering berkumpul dengan keluarga. Kegiatan
lainnya yang saya lakukan adalah berolahraga dirumah. Setelah berolahraga saya bisa menyiapkan sarapan. Memasak masakan sehat
adalah hal yang menyenangkan, saya tahu betul apa yang akan saya konsumsi,
bahkan nilai gizi di baliknya. Setelah sarapan, saya bisa mencuci piring,
mencuci baju, mengepel lantai dan menyapu. Setelah semua tampak bersih, rapi
dan kinclong, saya bisa mandi pagi. Kalau di hari-hari biasa kita terburu-buru
mandi, maka kali ini saya perlu menikmatinya. Semakin lama saya merasakan WFH
ini saya merasa nyaman dan terbiasa serta menikmatinya. Banyak hikmah yang
tentunya dapat saya ambil dari kejadian luar biasa ini. Semoga kita selalu
diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Jadi mari kita nikmati work form home!!
Jumat, 10 Juli 2020
Undang-undang (UU) No. 20 Tahun 2008
Bagi calon
pengusaha/pengusaha, penyelenggara pemerintah,pemerintah daerah,konsultan
pendamping UMKM,KKMB dan pemangku kepentingan UMKM lainnya perlu kiranya
memahami hal-hal berikut :
1.
Azas-azas Usaha Mikro,Kecil dan Menengah
(UMKM)
Berdasarkan Bab II Pasal 2 beserta penjelasannya pada UU Nomor 20
Tahun 2008 tentang UMKM azas-azasnya antara lain ; (1) azas
kekeluargaan,yaitu azas yang melandasi upaya pemberdayaan UMKM sebagai bagian
dari perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan atas dasar
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,efesiensi
berkeadilan,berkelanjutan,berwawasan
lingkungan,kemandirian,keseimbangan,kemajuan,dan kesatuan ekonomi nasional
untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.(2) Azas demokrasi ekonomi,yaitu
pemberdayaan UMKM diselenggarakan sebagai kesatuan dari pembangunan
perekonomian nasional untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.(3) Azas
kebersamaan,yaitu azas yang mendorong peran seluruh UMKM dan dunia usaha secara
bersama-sama dalam kegiatannya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.(4) Azas
efesiensi berkeadilan,yaitu azas yang mendasari pelaksanaan pemberdayaan UMKM
dengan mengedepankan efesiensi berkeadilan dalam usaha untuk
mewujudkan iklim usaha yang adil,kondusif,dan berdaya saing.(5) Azas
berkelanjutan,yaitu azas yang secara terencana mengupayakan berjalannya proses
pembangunan melalui pemberdayaan UMKM yang dilakukan secara berkesinambungan
sehingga terbentuk perekonomian yang tangguh dan mandiri.(6) Azas berwawasan
lingkungan,yaitu azas pemberdayaan UMKM yang dilakukan dengan tetap
memperhatikan dan mengutamakan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan
hidup.(7) Azas kemandirian,yaitu azas pemberdayaan UMKM yang dilakukan dengan
tetap menjaga dan mengedepankan potensi,kemampuan,dan kemandirian UMKM.(8) Azas
keseimbangan kemajuan,adalah azas pemberdayaan UMKM yang berupaya menjaga
keseimbangan kemajuan ekonomi wilayah dalam kesatuan ekonomi nasional.(9) Azas
kesatuan ekonomi nasional,adalah azas pemberdayaan UMKM yang merupakan
bagian dari pembangunan kesatuan ekonomi nasional.
1.
Prinsip dan Tujuan Pemberdayaan UMKM
Menurut Bab II Pasal 4 dan Pasal 5 UU No.20/2008 tentang UMKM,prinsip dan
tujuan pemberdayaan UMKM adalah sbb :
1.
Prinsip pemberdayaan UMKM
A.
Penumbuhan kemandirian,kebersamaan,dan
kewirausahaan UMKM untuk berkarya dengan prakarsa sendiri
B.
Mewujudkan kebijakan public yang
transparan,akuntabel,dan berkeadilan
C.
Pengembangan usaha berbasis potensi
daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi UMKM
D.
Peningkatan daya saing UMKM
E.
Penyelenggaraan
perencanaan,pelaksanaan,dan pengendalian secara terpadu
2.
Tujuan pemberdayaan UMKM
A.
Mewujudkan struktur perekonomian
nasional yang seimbang,berkembang,dan berkeadilan
B.
Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan
UMKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri
C.
Meningkatkan peran UMKM dalam
pembangunan daerah,penciptaan lapangan kerja,pemerataan pendapatan,pertumbuhan
ekonomi,dan pengentasan kemisikinan
D.
Kriteria-kriteria UMKM
Berdasarkan Pasal 6 beserta penjelasannya,UU No.20 Tahun 2008 tentang
UMKM,kriteria UMKM adalah sebagai berikut :
1) Kriteria Usaha Mikro
1.
Memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp50.000.000.- (lima puluh juta rupiah) diluar tanah dan bangunan tempat usaha
; atau
2.
Memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp300.000.000.-(tiga ratus juta rupiah)
2) Kriteria Usaha Kecil
1.
Memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp50.000.000.-(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000.-(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha;atau
2.
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp300.000.000.-(tiga ratus juta rupiah) sampai paling banyak
Rp2.500.000.000.-(dua milyar lima ratus juta rupiah)
3) Kriteria Usaha Menengah
1.
Memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp500.000.000.-(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000.-(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha;atau
2.
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp2.500.000.000.-(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai paling banyak
Rp50.000.000.000.-(lima puluh milyar rupiah)
Yang dimaksud dengan kekayaan bersih adalah hasil pengurangan total nilai
kekayaan usaha (asset) dengan total nilai kewajiban,tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.Yang dimaksud dengan hasil penjualan tahunan adalah hasil
penjualan bersih (netto) yang berasal dari penjualan barang dan jasa dalam satu
tahun buku.
Selasa, 19 Mei 2020
Artificial Neural Network Artificial
Artificial
Neural Network Artificial (ANN) atau Jaringan Syaraf Tiruan merupakan sebuah
teknik atau pendekatan pengolahan informasi yang terinspirasi oleh cara kerja
sistem saraf biologis, khususnya pada sel otak manusia dalam memproses
informasi. Elemen kunci dari teknik ini adalah struktur sistem pengolahan
informasi yang bersifat unik dan beragam untuk tiap aplikasi. Neural Network
terdiri dari sejumlah besar elemen pemrosesan informasi (neuron) yang saling
terhubung dan bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan sebuah masalah tertentu,
yang pada umumnya dalah masalah klasifikasi ataupun prediksi. Cara kerja Neural
Network dapat dianalogikan sebagaiman halnya manusia belajar dengan mengunakan
contoh atau yang disebut sebagai supervised learning. Sebuah Neural Network
dikonfigurasi untuk aplikasi tertentu, seperti pengenalan pola atau klasifikasi
data, dan kemudian disempurnakan melalui proses pembelajaran. Proses belajar
yang terjadi dalam sistem biologis melibatkan penyesuaian koneksi sinaptik yang
ada antara neuron, dalam halnya pada Neural Network penyesuaian koneksi
sinaptik antar neuron dilakukan dengan menyesuaikan nilai bobot yang ada pada
tiap konektivitas baik dari input, neuron maupun output.
Neural Network memproses informasi
berdasarkan cara kerja otak manusia. Dalam hal ini Neural Network terdiri dari
sejumlah besar elemen pemrosesan yang saling terhubung dan bekerja secara
paralel untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Di sisi lain, komputer
konvensional menggunakan pendekatan kognitif untuk memecahkan masalah.
Contoh
Contohnya pengenalan daun untuk
klasifikasi tanaman, pemodelan multivariat deret waktu sumber daya air,
prakiraan harga minyak sawit, prakiraan keuntungan saham dan prakiraan
kebutuhan energi. Pada penelitian ini ANN digunakan untuk membangun
sebuah model pemetaan soal UN matematika secara mudah berdasarkan bank data
hasil laporan UN yang dikeluarkan oleh pusat penilaian pendidikan balitbang
diknas dan BSNP.
Genetic Algoritma
Teknik
pencarian dalam bidang komputasi untuk menemukan solusi benar atau pendekatan
untuk masalah optimasi dan pencarian. Teknik dalam GA didasarkan pada biologi
evolusioner seperti pewarisan, mutasi, seleksi dan crossover. GA diimplementasikan sebagai proses simulasi yang dijabarkan
sebagai berikut: Populasi dari representasi abstrak (disebut kromosom, genotip,
atau genom) dari candidate solution (disebut individual, atau
fenotip) dari optimasi yang berevolusi ke solusi yang lebih baik. Biasanya
solusi direpresentasikan ke dalam string biner. Evolusi dimulai dari populasi
dari individu yang dihasulkan secara random dan terjadi dalam generasi. Di
setiap generasi, fitness dari setiap individu
dalam populasi dievaluasi, beberapa individu dipilih secara stokastik (berdasarkan fitness) dan dimodifikasi (crossover dan kemungkinan mutasi) untuk
membentuk populasi baru.
Populasi baru lalu dimanfaatkan untuk
iterasi selanjutnya. Secara umum, algoritma selesai jika telah menghasilkan
generasi maksimum atau hasil dalam populasi dirasa memuaskan (berdasarkan berbagai
parameter). Representasi standar dari solusi adalah array of
bits, karena memudahkan operasi crossover. Fungsi fitness
didefinisikan dari representasi genetis dan kualitas dari representasi solusi.
Setelah keduanya didefinisikan, GA berlanjut ke inisialisasi populasi dari
solusi secara acak, lalu berkembang lewat perulangan aplikasi mutasi, crossover
dan seleksi.
Contoh
Jika kromosom kita memiliki nilai biner 0 dan 1 maka jika
secara acak titik mutasi yang terpilih memiliki nilai 1, nilai ini akan ditukar
menjadi nilai 0 atau sebaliknya. Hasil dari operator mutasi ini adalah turunan
baru yang selanjutnya akan kembali diuji pada funsi fitness untuk melihat
kelayakan populasi baru dari hasil proses GA ini sebagai kandidat solusi dari
masalah yang diberikan. Proses pengujian fitness, seleksi,crossover dan mutasi
akan dilakukan secara berulang sedemikian hingga telah dipenuhi salah satu
kontrol perulangan proses GA berikut yaitu iterasi, konvergensi atau nilai
fitness.
Fuzzy Logic
Fuzzy Logic adalah suatu cabang ilmu Artificial Intellegence, yaitu suatu pengetahuan yang
membuat komputer dapat meniru kecerdasan manusia sehingga diharapkan komputer
dapat melakukan hal-hal yang apabila dikerjakan manusia memerlukan kecerdasan. Konsep fuzzy logic kemudian berhasil diaplikasikan dalam bidang kontrol oleh
E.H. Mamdani. Sejak saat itu aplikasi fuzzy berkembang kian pesat. Di tahun 1980-an negara Jepang dan
negara-negara di Eropa secara agresif membangun produk nyata sehubungan dengan
konsep fuzzy logic yang diintegrasikan dalam produk-produk kebutuhan rumah
tangga seperti vacuum cleaner,
microwave oven dan kamera video.
Sementara pengusaha di Amerika Serikat tidak secepat itu mencakup teknologi
ini. Fuzzy logic berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir. Terdapat
lebih dari dua ribu produk dipasaran yang menggunakan konsep fuzzy logic, mulai
dari mesin cuci hingga kereta berkecepatan tinggi. Setiap aplikasi tentunya
menyadari beberapa keuntungan dari fuzzy
logic seperti performa,
kesederhaan, biaya rendah dan produktifitasnya.
Konsep Fuzzy Logic
·
Fuzzy logic umumnya
diterapkan pada masalahmasalah yang mengandung unsur ketidakpastian (uncertainty), ketidaktepatan (imprecise), noisy, dan sebagainya.
·
Fuzzy logic menjembatani
bahasa mesin yang presisi dengan bahasa manusia yang menekankan pada
makna atau arti (significance).
·
Fuzzy logic dikembangkan
berdasarkan cara berfikir manusia
Contoh
·
Contoh 1 : Seseorang dikatakan “tinggi” jika
tinggi badannya lebih dari 1,7 meter. Bagaimana dengan orang yang
mempunyai tinggi badan 1,6999 meter atau 1,65 meter, apakah termasuk
kategori orang yang tinggi? Menurut persepsi manusia, orang yang
mempunyai tinggi badan sekitar 1,7 meter dikatakan “kurang lebih
tinggi” atau “agak tinggi”.
Standar Biaya
Standar biaya adalah harga satuan unit
biaya yang berlaku pada masing-masing wilayah atau daerah. Penetapan standar
biaya akan membantu penyusunan anggaran belanja suatu program atau kegiatan
bagi Daerah yang bersangkutan. Pengembangan standar biaya harus dilakukan
secara terus-menerus sesuai dengan perubahan harga yang berlaku di
masing-masing wilayah atau daerah tersebut.
Evaluasi
kinerja merupakan suatu hal yang penting dalam manajemen kinerja, karena
evaluasi kinerja merupakan proses penilaian secara sistematis terhadap
keberhasilan dan/atau kegagalan suatu kebijakan atau program dalam pencapaian
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi kinerja bermanfaat
sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan,
melakukan perbaikan, ataupun menghentikan suatu kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan.
Evaluasi kinerja memiliki karakteristik
khusus, yaitu:
a.
Evaluasi kinerja menekankan pada
penilaian terhadap dampak suatu kebijakan, program, kegiatan, dan tata cara
untuk melakukan penilaian terhadap tujuan dan sasaran kebijakan dan program.
b.
Evaluasi kinerja menekankan keterkaitan
antara pencapaian tujuan dan sasaran dengan fakta. Hal ini berarti bahwa
pengukuran kinerja suatu kebijakan, program, dan kegiatan tidak hanya memperhitungkan
persepsi seseorang, kelompok masyarakat atau seluruh masyarakat terhadap
manfaat kebijakan, program, dan kegiatan tersebut, tetapi perlu didukung oleh
bukti nyata bahwa dampak yang timbul merupakan konsekuensi dari hasil
serangkaian tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan kebijakan, program, dan
kegiatan.
c.
Evaluasi kinerja berorientasi pada
kinerja saat ini dibandingkan dengan kinerja masa lalu. Dengan kata lain,
evaluasi kinerja bersifat retrospektif terhadap kinerja saat ini atas
pelaksanaan kegiatan (ex post). Hasil evaluasi kinerja berupa rekomendasi yang
bersifat prospektif untuk perbaikan kebijakan di masa depan dan sebelum
tindakan di masa depan dilakukan (ex ante).
d.
Evaluasi kinerja dipandang sebagai
tujuan dan sekaligus cara untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan secara
menyeluruh. Evaluasi kinerja terhadap suatu kebijakan atau program seringkali
sangat krusial dan menentukan pelaksanaan kebijakan atau program lainnya.
Ukuran-ukuran untuk menilai dan
meningkatkan kinerja organisasi secara cepat dan komprehensif harus dibatasi
jumlahnya. Pemilihan atas ukuran kinerja organisasi akan menghasilkan kerangka
kerja pengukuran yang berbeda-beda. Umumnya, ukuran kinerja dapat dikelompokkan
ke dalam satu dari enam kategori berikut ini, yaitu:
a.
Efektif, Indikator ini mengukur
tingkat kesesuaian output yang dihasilkan dalam mencapai sesuatu yang
diinginkan.
b.
Efisien, Indikator ini mengukur tingkat
kesesuaian proses menghasilkan output dengan biaya serendah mungkin.
c.
Kualitas, Indikator ini mengukur tingkat
kesesuaian antara produk atau jasa yang dihasilkan dengan kebutuhan dan harapan
konsumen.
d.
Produktivitas, Indikator ini
mengukur tingkat produktivitas (kemampuan untuk menghasilkan nilai tambah)
suatu organisasi.
e.
Ketepatan Waktu, Indikator ini
untuk mengukur apakah suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai waktu yang
ditentukan.
f.
Keselamatan, Indikator ini mengukur
kesehatan organisasi secara keseluruhan serta lingkungan para pegawai ditinjau
dari aspek keselamatan.
Biaya Penanganan Material
Biaya penanganan material merupakan suatu biaya yang timbul akibat adanya aktivitas material dari satu mesin ke mesin lain atau dari satu departemen ke departemen lain yang besarnya ditentukan sampai pada suatu tertentu (Sutalaksana, 1997). Tujuan utama biaya penanganan material adalah mengetahui cara terbaik dalam memindahkan material serta mengurangi biaya. Aliran yang dialami oleh bahan dari departemen pertama yaitu gudang bahan baku (receiving) menuju departemen terakhir yaitu gudang produk jadi (shipping). Aliran pertama dimulai dari departemen gudang bahan baku (receiving) menuju setiap departemen yang ada seperti departemen fabrikasi, pemotongan, perakitan, penghalusan, pengecatan, pengemasan dan menuju departemen terakhir departemen gudang produk jadi (shipping). Selain itu terdapat pula aliran pemindahan bahan dari receiving langsung menuju ke meja perakitan, meja pengecatan dan meja pengemasan. Hal tersebut dilakukan pada saat pemindahan komponen tambahan paku, gantungan, cermin, lem menuju ke meja perakitan, kemudian cat menuju ke meja pengacatan dan kardus menuju ke meja pengemasan. Perhitungan biaya penanganan material dimulai dengan menentukan biaya penanganan material per meter dari alat angkut yang digunakan. Biaya penanganan material per meter untuk setiap jenis alat angkut memiliki nilai yang berbeda. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan spesifikasi dari masing-masing alat yang menyebabkan berbedanya biaya operasi dan perawatan yang dibutuhkan selama penggunaan alat angkut tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)